Senin, 21 November 2011

Surga itu Bernama Ujung Genteng


Perbukitan yang hijau, hutan pinus yang teduh, danau dan sungai dengan gemericik aliran air, diakhiri dengan lautan biru membentang. Semua keindahan alam tersebut dapat ditemukan di Ujung Genteng, Jawa Barat.

            Bila ada yang belum tahu atau bahkan belum pernah mendengar nama Ujung Genteng, cobalah tengok di atlas Jawa Barat. Temukan kota Sukabumi, lalu turun ke ujung selatan Jawa Barat, di situlah tertulis Ujung Genteng. Siap-siaplah terpesona dengan keindahan alamnya yang masih sangat alami. Jujur saja, saat ke sana bulan Maret lalu, itu adalah kali pertama saya ke Ujung Genteng. Itu juga bukan dalam rangka jalan-jalan, tapi pemotretan advertorial salah satu produk otomotif SUV merek terkenal, dan saya mendadak berubah profesi menjadi creative director, penulis, dan seksi ribet.

Pesona Alam
            Memang, kendala utama menuju Ujung Genteng terletak pada aksesnya. Perjalanan darat menjadi satu-satunya pilihan. Membutuhkan waktu kurang lebih 8 jam dari Jakarta untuk sampai ke sana. Kendaraan yang tinggi dan tahan banting sangat disarankan untuk menempuh rute sulit menuju Ujung Genteng dengan kondisi jalan yang tidak mulus dan berkelok-kelok serta tanjakan dan turunan tajam. Biasanya mereka yang menyerah akan berhenti di Pelabuhan Ratu, karena Ujung Genteng masih 1-2 jam perjalanan lagi. Hemm...sebenarnya sampai saat ini, saya masih belum mau mengiyakan bila ada yang mengajak ke Ujung Genteng, karena badan saya masih saja ngilu bila ingat rute berat yang harus ditempuh menuju ke sana.

            Namun, buat yang memang penasaran, semua tantangan tersebut akan terbayarkan dengan pemandangan indah yang ditemui sepanjang perjalanan. Danau Lido adalah salah satu obyek wisata yang dilewati. Tak ada salahnya untuk mampir dan berpiknik di pinggir danau atau berperahu mengelilinginya. Pemandangan danau yang indah, dapat menjadi alternatif untuk beristirahat sejenak dalam perjalanan.

Danau Lido (dok. internet)


Ada beberapa rute yang dapat ditempuh untuk menuju Ujung Genteng. Salah satunya melewati perbukitan yang disebut Cikidang. Hamparan sawah hijau dan deretan pohon pinus, serta udara yang sejuk terasa sangat menyegarkan. Bagi yang menyukai petualangan, Cikidang banyak memiliki tempat untuk mencoba wisata ala petualang. Rafting menyusuri sungai Cikidang menjadi petualangan yang patut dicoba. Pemandangan Pelabuhan Ratu yang indah menjadi ujung dari rute perbukitan Cikidang, sungguh indah.

Perkebunan Teh (dok. internet)

Satu lagi tempat yang akan dilewati dan memiliki keindahan yang tidak kalah dengan pemandangan alam serta memiliki nilai sejarah adalah Jembatan Bagbagan. Setelah melewati Cikidang, ada persimpangan. Di sana berdiri jembatan gantung berwarna kuning yang masih berdiri kokoh sejak dibangun pada masa penjajahan Belanda dulu, menyeberangi Sungai Cimandiri. Namun, sayangnya jembatan ini sudah tidak digunakan lagi.
Sebagai salah satu obyek wisata daerah Jawa Barat, semua yang menuju ke Ujung Genteng diwajibkan membayar biaya retribusi. Setelah itu, pemandangan unik di sepanjang jalan lurus menuju Ujung Genteng akan menyambut para tamu, dengan hamparan nyiur yang melambai dan laut di kedua sisi jalan. Sampailah kita di Ujung Genteng.

Pesona Laut

Pantai Ujung Genteng (dok.internet)

Pantai Amandaratu, Ujung Genteng (dok.internet)
            Sejauh mata memandang, lautan birulah yang terlihat. Cakrawala luas yang putih bersih, layak diabadikan dengan jepretan kamera. Ujung Genteng memiliki pantai yang sangat indah dan sangat panjang. Mulai dari pantai berbatu karang, pantai berpasir kasar, sampai pantai dengan pasir putih yang sangat lembut. Masih sangat jarang wisatawan di daerah ini sehingga kita dapat leluasa menikmati pemandangan laut, bermain pasir dan ombak, tanpa harus diganggu pedagang-pedagang yang menawarkan barang dagangannya.
            Dan, menurut cerita penduduk setempat, Ujung Genteng merupakan tempat habitat hiu bintang. Binatang laut yang sangat besar dengan bentuk seperti paus. Disebut hiu bintang karena warnanya yang hitam dengan titik-titik putih berbentuk bintang di sekujur tubuhnya. Sama seperti paus, ikan raksasa ini juga menyemburkan air dari atas kepalanya. Jangan takut, hiu bintang bukanlah hiu ganas pemakan daging. Tidak hanya hiu bintang, di laut ini pun masih sering terlihat ikan paus berenang serta ratusan lumba-lumba yang sering memamerkan “tarian”  kepada nelayan setempat. Sungguh menakjubkan!
            Bila datang ke Ujung Genteng, jangan sampai tidak mampir di Penangkaran Penyu Pangumbahan. Di sinilah pasir pantainya begitu putih dan halus. Mereka yang datang dapat berkesempatan ikut melepaskan anak-anak penyu yang baru menetas ke laut lepas. Tapi awas, buat yang bertangan jahil dan berniat membawa salah satu anak penyu, diancam hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 150 juta, karena penyu termasuk hewan yang dilindungi negara.


Penangkaran Penyu Pangumbahan (dok.internet)

            Begitulah, bila memang Anda mencari satu destinasi wisata yang menawarkan banyak sekali keindahan alam, Ujung Genteng tempatnya. Pemerintah daerah setempat seharusnya mulai menyadari potensi yang dimiliki Ujung Genteng, sehingga akses menuju ke sana dapat segera diperbaiki. Tentunya bila itu terwujud, para pecinta alam dapat dengan mudah kembali ke surganya dunia, Ujung Genteng, Jawa Barat, untuk menikmati pemandangan matahari terbenam yang memukau.

Sunset at Ujung Genteng (dok. blackberryratih)

Me at Ujung Genteng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar