Jumat, 09 Desember 2011

Journey From Mall to Mall in Palembang

Saya tidak mau memungkiri bahwa mall memiliki pesona tersendiri saat saya bepergian ke suatu tempat. Setelah puas menjelajahi obyek wisata, mall menjadi tempat peristirahat favorit, untuk sekadar duduk santai menikmati secangkir kopi atau berbelanja camilan untuk di hotel.


Apalagi kalau bepergian dalam rangka pekerjaan, bukan liburan. Mall menjadi oase menyegarkan buat saya. Pengalaman saya ke Palembang 8-24 November 2011 lalu dalam rangka pekerjaan membuat saya hafal mall-mall yang ada di Bumi Sriwijaya. Setiap ada waktu luang, walaupun hanya 1 jam, dapat dipastikan saya akan meminta supir untuk melipir sebentar ke salah satu mall yang dilewati dalam perjalanan. Biasanya untuk membeli secangkir kopi atau roti, yang dapat menambah energi untuk aktivitas saya yang sangat padat saat di Palembang.

Buat Penggemar HP: Internasional Plaza Palembang


dok. internet

Nah, mall yang satu ini adalah mall yang selalu saya lewati tiap hari dalam perjalanan dari penginapan ke Jakabaring Sport City, atau sebaliknya. Bisa lebih dari dua kali saya lewat Internasional Plaza Palembang (IP). Mengunjungi mall itu juga merupakan kebutuhan, bukan keisengan belaka. Berawal dari BB saya yang tiba-tiba ngadat, padahal pekerjaan saya di Palembang sangat mengandalkan smart phone tersebut dalam berkomunikasi. Mau tidak mau saya harus mencari tempat service di Palembang agar dapat kembali terhubung dengan dunia internet.

Kalau di Jakarta, mungkin IP sama seperti ITC Roxy yang lantai dasarnya berisi outlet-outlet penjual HP dari segala merek. Ssssttt...bahkan mereka juga menjual HP black market, dengan harga yang sangat jauh berbeda dari yang resmi, lebih murah pastinya. Saya pun segera mencari tempat service BB, karena waktu yang saya miliki tidak memungkinkan saya untuk jalan-jalan mengitari mall yang lumayan besar tersebut.

Namanya orang Jakarta, begitu masuk IP, saya langsung membekap tas dengan erat di depan. Maklum, pencahayaan yang kurang terang dan ramainya mall tersebut membuat saya khawatir dengan adanya tangan-tangan nakal, seperti layaknya di Jakarta...alias copet dan teman-teman. Tapi sepertinya IP cukup aman, walaupun saya tak mau ambil risiko...hehehe.

Ternyata BB saya perlu diganti keypad dan LC-nya (begitu kata mbak-mbak service, yang saya pun tidak mengerti sebenarnya apa itu LC), dan juga perlu di-upgrade. Cukup bayar Rp 150.000 dan dua jam ditinggal, BB saya dapat digunakan kembali. Ah senangnya. Tetap saja, saya harus menitipkan ke Pak Supir yang berbaik hati untuk mengambil BB saya, sedangkan saya berkutat di depan laptop, tidak bisa kembali lagi ke IP untuk sekadar melihat-lihat.

Buat Penggemar Kopi: Palembang Indah Mall


dok. internet

Singkatannya saja membuat saya kangen rumah, PIM alias Palembang Indah Mall. Kalau di Jakarta, mall yang paling sering saya kunjungi (bisa dibilang seminggu bisa 3 kali) adalah PIM alias Pondok Indah Mall. PIM yang di Palembang menjadi salah satu mall favorit saya. Tempatnya yang cozy dan termasuk mall terbesar di Palembang, membuat saya serasa ada di Jakarta.

Pesan makanan, ngupi, window shopping, itulah yang saya lakukan kalau ke PIM. Di sana ada J.Co, Excelso, Pizza Hut, Breadtalk, dan tempat-tempat yang ada di Jakarta lainnya. Oh iya, ada Hypermart juga, jadi saya juga sering ke sana untuk membeli barang kebutuhan harian selama di Palembang. Namun, buat yang ingin membeli oleh-oleh, ya jangan ke PIM. Karena semua yang ada di PIM, seperti yang saya bilang tadi, ada juga di Jakarta.

Buat Penggemar Belanja: Palembang Trade Center

dok. internet

Ini dia mall favorit saya di Palembang! Sampai-sampai tiap ada yang mau keluar untuk mencari sesuatu, saya pasti menyarankan Palembang Trade Center untuk didatangi....saya pun harus ikut, hahaha. Alasan pertama, tempatnya nyaman untuk sekadar cuci mata. PTC mirip ITC di Jakarta, yang menjual beragam produk, mulai dari outlet-outlet baju, hp, elektronik, sampai banyak pilihan tempat makan.

Pertama kali ke sana disarankan oleh pak supir. Waktu itu kami mencari carefour, dan ternyata letaknya di belakang mall ini. Jadilah ada yang ke carefour, dan saya bersama beberapa teman lainnya ke PTC. Alhasil saya keluar membawa beberapa kantong belanjaan yang isinya daster untuk tidur, dress, dan makanan. Menyenangkan rasanya menemukan mall nyaman yang membuat saya ingin kembali lagi untuk mengeksplor sudut lainnya.

Buat Beli Oleh-oleh: Ramayana Paragon Palembang


dok. internet

Apa sih yang khas dari Palembang, selain pempek? Jumputan dan songket. Kedua kain tersebut wajib dibawa pulang untuk oleh-oleh, khususnya bila ingin memberi suvenir khas Palembang kepada orangtua. Saya termasuk yang membeli kain untuk oleh-oleh Mama dan Mama Mertua. Tapi, untuk menjelajahi pasar tradisional, malas rasanya. Bukan saja pasar tradisional bukanya pagi, saya juga tidak punya waktu banyak untuk berkeliling pasar.

Ramayana Paragon Palembang menyediakan apa yang saya butuhkan. Di bagian belakang Ramayana, ada blok-blok khusus pedagang kain. Di sana tersedia beragam kain khas Palembang, mulai harga puluhan ribu sampai jutaan rupiah. Pintar-pintar menawar saja, karena satu toko dengan toko lainnya menawarkan harga beragam. Kalau perlu, lakukan perbandingan dengan toko sebelah, seperti yang saya lakukan. "Di sebelah saya dikasih 145 ribu, masa di sini 180 ribu..." begitu yang saya ucapkan untuk mendapatkan harga terbaik.

Selamat menjelajahi mall di Bumi Sriwijaya...it's fun!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar